I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Alkitab
adalah kitab suci orang Kristen yang dipercaya sebagai Firman Allah. Alkitab
ini dibukukan dari berbagai tulisan yang berasal dari berbagai penulis yang
memiliki latar belakang dan konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk
belajar dan mengajarkan Alkitab, kita perlu sebuah metode yang dikenal dengan
Metode Penelaahan Alkitab. Tapi sebelum lanjut lebih dalam lagi, kita perlu mengetahui
serta memahami dasar alkitabiah penelaahan Alkitab.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan dasar, alkitab, alkitabiah, dan penelaahan?
2. Apa
sajakah ayat-ayat yang menjadi landasan alkitabiah penelaahan Alkitab?
C. Tujuan
1. Menjelaskan
definisi dasar, alkitab, alkitabiah, dan penelaahan.
2. Menyebutkan
serta menjelaskan ayat-ayat yang menjadi dasar alkitabiah penelaahan Alkitab.
II.
PEMBAHASAN
A. Definisi
Dasar, Alkitab, Alkitabiah, dan Penelaahan
1. Definisi
Dasar
Dasar adalah pokok atau
pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan).
2. Definisi
Alkitab dan Alkitabiah
Alkitabiah berasal dari kata
dasar Alkitab. Alkitab biasanya disebut sebagai buku di atas segala buku.
Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru.[1] Alkitab adalah nama
kumpulan kitab-kitab yang diakui sebagai kanonik, dan diakui sebagai Firman
Allah oleh gereja Kristen.[2]
Alkitab merupakan firman
Allah, kitab suci umat Kristen. Alkitab ditulis oleh orang-orang saleh yang di
ilhami ALLAH. Alkitab terdiri dari 2 bagian yaitu Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Perjanjian Lama berisi riwayat dan panggilan Allah kepada
bangsa Yahudi dan nubuat tentang Mesias yang dijanjikan, yang akan datang
sebagai Juruselamat manusia. Sedangkan Perjanjian Baru berisi tentang berita
keselamatan di dalam Tuhan Yesus kristus dan bagaimana dapat memperoleh
keselamatan itu. Alkitab ditulis oleh sekian banyak orang dengan berbagai macam
latar belakang diantaranya raja ,imam, nabi, rasul, nelayan , gembala, petani,
dan lain-lain. Alkitab berisi tentang sejarah / catatan pekerjaan Allah kepada
manusia dan rencana Allah terhadap dunia ini.
Dari beberapa pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Alkitabiah adalah yang ada
hubungannya dengan Alkitab, atau yang berdasarkan Alkitab.
3. Definisi
Penelaahan
Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata penelaahan berasal dari kata dasar “telaah” yang artinya
penyelidikan; kajian; pemeriksaan; penelitian. Jika ditambahkan awalan me-,
menjadi menelaah yang berarti mempelajari; menyelidik; mengkaji; memeriksa;
menilik. Kata penelaahan sendiri berarti proses, cara, perbuatan menelaah.
Jadi, kata penelaahan dapat diartikan sebagai proses/perbuatan/cara
mempelajari, menyelidik, mengakaji, memeriksa, menilik.
Penelaahan dapat diartikan
juga sebagai penelitian. Penelitian atau Research berasal dari kata “Re” dan
“To Search”, yang berarti mencari kembali. Penelitian adalah usaha seseorang
yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi seperti
observasi sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan fakta yang ada.[3]
Berbicara tentang penelaahan
berkaitan pula dengan kata hermeneutik (penafsiran). Hermeneutika Alkitab
adalah suatu usaha untuk menjelaskan, menginterpretasi, dan menerjemahkan
teks-teks Alkitab. Alkitab perlu dijelaskan supaya isinya dapat dipahami oleh
umat. Melalui proses tersebut, pembaca dapat mengerti berita yang disampaikan
oleh Alkitab. Unsur penafsiran yang paling kuat adalah bahasa karena selalu
berhubungan dengan komunikasi.
Hermeneutika berasal dari
bahasa Yunani, yaitu ερμηνευτική. Kata ini diambil dari nama dewa Hermes. Dewa
Hermes di dalam mitologi Yunani adalah dewa yang bertugas mewartakan berita
dari para dewa kepada manusia. Pembagian penafsiran ini dikelompokkan dalam dua
bagian sesuai dengan pembagian naskah Alkitab dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru.
Sifat dari hermeneutika yang
pertama; ilmiah, masuk akal, dapat diuji dan dipertahankan. Dalam bahasa
Inggris lazim dipakai istilah exegesis yang diadobsi dari kata Yunani, εξήγηση.
Arti harafiahnya adalah "membawa keluar", yaitu menarik sebuah
pelajaran atau makna dari naskah tertentu, dalam hal ini adalah Alkitab.[4]
Kata hermeneutik juga
mempunyai arti menyampaikan (suatu
pikitan atau keinginan), menjelaskan dan menerjemahkan. Hermeneutik berperan
penting dalam penafsiran Alkitab,karena merupakan disiplin ilmu yang memikirkan
konsep-konsep, prinsip-prinsip yang di pakai untuk memahami dan menafsir
Alkitab. Hampir semua orang Kristen setuju, hermenuetik itu penting. Karena
Alkitab merupakan sumber utama umat Tuhan mengenal Allah dan Alkitab perlu
dipelajari dengan penafsiran. Awalnya penafsiran ditujukkan untuk memahami isi
suatu teks. Tujuan penafsiran yang baik adalah menemukan pengertian yang jelas
dari teks itu.
B. Dasar
Alkitabiah Penelaahan Alkitab
Alkitab adalah sumber utama
untuk melakukan penelaahan Alkitab. Untuk itu, kami akan menjelaskan mengenai
beberapa ayat yang menjadi dasar alkitabiah penelaahan alkitab. Ayat-ayat
tersebut antara lain:
1. Ezra
7:10
Sebab Ezra telah bertekat
untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan
peraturan di antara orang Israel.
2. Yosua
1:8
Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
3. Kisah
Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
memecahkan roti dan berdoa.
4. Kisah
Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota
itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena
mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
5. 2
Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Berikut ini penjelasan mengenai ayat-ayat tersebut.
1. Ezra
7:10
Sebab Ezra telah bertekad
untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan
peraturan di antara orang Israel.
·
Meneliti Taurat TUHAN dan Melakukannya serta
Mengajar.
- Ezra
menjadi teladan bagi semua orang yang mengabdikan diri sebagai orang yang
diurapi oleh Allah untuk meneliti, menaati, dan mengajarkan Firman Allah (Ezra
7:6-10). Ezra percaya bahwa hukum Taurat diberikan melalui Musa oleh Allah
sendiri, dan arena itu menjadi kekuasaan tertinggi untuk seluruh umat Allah (Ezra
7:6).
- Ezra
mengabdikan dirinya untuk meneliti (harfiah “mencari”). Firman Allah. Ia
berusaha untuk mengetahui jalan pikiran Allah dalam semua hal yang berkaitan
dengan kehidupan ini, dunia, dan maksud-maksud Allah bagi umat-Nya. Jadi,
hikmat Allah ada di dalam dirinya .
- Ezra
mengabdikan diri untuk menaati ketetapan-ketetapan Allah dan
standar-standar-Nya yang benar. Apa yang diajarkannya, dilakukannya juga .
- Ezra
mengabdikan diri untuk mengajarkan Firman Allah supaya memelihara kebenaran,
keadilan, dan kemurnian diantara umat Allah.
Penelaahan Alkitab sudah berlasung sejak
zaman Perjanjian Lama. Ezra 7:10 menceritakan mengenai Ezra, seorang ahli kitab
yang mengabdikan diri untuk meneliti, menaati dan mengajarkan Firman Allah.
Kita harus meneladani sikap Ezra yang tidak hanya mempelajari dan meneliti
Kitab Suci (Firman Allah), tetapi dia juga menaatinya serta mengajarkannya
kepada bangsa Israel.
2. Yosua
1: 8
Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
·
Kitab Taurat
- Frasa
ini mengacu kepada kelima kitab pertama dalam Alkitab yang mencatat Firman,
perintah, dan penyataan Allah kepada Musa. Yosua harus setia kepada firman
Allah dengan membicarakannya, merenungkannya, dan menaatinya.
·
Renungkanlah itu Siang dan Malam
- Renungkan
(Ibr. haga), mengulang-ulang dengan suara pelan. LXX memakai kata meletao, yang
menunjukkan tindakan merenungkan sambil bermeditasi dan latihan yang bisa
didengar.
- Merenungkan,
berarti membaca dalam hati atau bicara kepada diri sendiri sementara berpikir.
Hal ini meliputi memikirkan Firman dan jalan Allah, dan menerapkannya di dalam
kehidupan.
Penelaahan Alkitab yang dilakukan oleh Yosua
adalah dengan cara memperkatakan (di dalam hati) Kitab Taurat. Dia juga harus
merenungkan, memikirkan, bahkan menerapkannya di dalam kehidupan. Bahkan
sebagai pemimpin Israel, Yosua harus mengajarkan dan mengingatkan isi kitab
Taurat kepada bangsa Israel.
3. Kisah
Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
memecahkan roti dan berdoa.
·
Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
- Kata
bertekun menunjukkan usaha yang keras dan bersungguh-sungguh dalam menanggapi
pengajaran rasul-rasul.
4. Kisah
Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota
itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena
mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
·
Setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci
- Tindakan
jemaat di Berea merupakan teladan bagi semua yang mendengarkan Paulus dan Silas. Tidak ada satu penafsiran
atau ajaran yang harus diterima secara pasif. Sebaliknya harus diperiksa secara
cermat dengan menyelidiki Alkitab. Kata yang diterjemahkan menyelidiki (Yun.
anakrino), berarti mengayak, menyelidiki dengan sangat teliti dan cermat.
Khotbah yang alkitabiah harus menjadikan setiap pendengarnya orang yang gemar
belajar Firman Allah. Kebenaran setiap doktrin harus diselidiki menurut Firman
Allah.
Ayat ini memberi kesaksian bahwa menelaah,
meneliti, atau mempelajari Alkitab bukan hanya tugas dari pemimpin jemaat dan
ahli kitab. Jemaat pun bisa melakukannya. Tujuannya agar jemaat mengetahui
lebih banyak mengenai kebenaran Firman Tuhan, dan tidak mudah digoyahkan oleh
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Alkitab.
5. 2
Timotius 3:16
Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
·
Segala Tulisan yang diilhamkan Allah mempunya
manfaat.
Diilhamkan Allah di dalam
bahasa aslinya dapat diartikan dengan dihembuskan oleh Allah. Alkitab sampai
kepada kita dengan kewenangan ilahi sepenuhnya
merupakan kebenaran mutlak dank arena itu bermanfaat. Manfaat dari
Alkitab dalam ayat ini antara lain:
- Mengajar,
kata ini banyak ditemukan di dalam perjanjian baru.
- Menyatakan
kesalahan, terkait sangat erat dengan kata menginsafkan di Yohanes 16:8.
Alkitab merupakan sarana yang dipakai oleh Roh Kudus di dalam menginsafkan
orang.
- Memperbaiki
kelakuan, mengandung arti mengubah dari dang kurang baik menjadi lebih baik.
- Mendidik
orang dalam kebenaran, menunjuk kepada latihan atau pembinaan yang harus
diadakan di jalan kebenaran atau di dalam iman.
2 Timotius 3:16 semakin menegaskan pentingnya
untuk mempelajari Alkitab, karena Alkitab memiliki banyak manfaat yang berguna
bagi kehidupan orang percaya. Manfaat Alkitab di dalam ayat ini antara lain
adalah mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang
di dalam kebenaran.
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas,
kami menyimpulkan bahwa landasan alkitabiah penelaahan Alkitab ialah suatu
dasar yang berlandaskan Alkitab dalam melakukan penelaahan, penelitian, maupun
mempelajari Alkitab. Penelaahan Alkitab
sudah berlasung sejak zaman Perjanjian Lama. Alkitab jangan hanya dipelajari
dan diteliti, tetapi juga harus dipikirkan, direnungkan, ditaati, diingatkan,
diterapkan dan diajarkan.
Tujuan menelaah Alkitab adalah agar kita mengetahui lebih
banyak mengenai kebenaran Firman Tuhan, dan tidak mudah digoyahkan oleh
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Alkitab. Selain itu, Alkitab juga
bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan
mendidik orang di dalam kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Terjemahan Baru. Lembaga Alkitab Indonesia
Ensiklopedia
Alkitab Masa Kini Jilid 1 A-L. Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 2010.
Wahono.
2000. Di sini Kutemukan: Petunjuk Mempelajari dan Mengajarkan Alkitab. Jakarta:
BPK
Darmadi
Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Penuntun
Hidup Berkelimpahan. SABDA. Tafsiran Alkitab. Aplikasi Android.
Tafsiran
Alkitab Wycliffe. SABDA. Tafsiran Alkitab. Aplikasi Android.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hermeneutika_Alkitab
No comments:
Post a Comment