Wednesday, December 2, 2015

Dasar Alkitabiah Penelaahan Alkitab

I.      PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Alkitab adalah kitab suci orang Kristen yang dipercaya sebagai Firman Allah. Alkitab ini dibukukan dari berbagai tulisan yang berasal dari berbagai penulis yang memiliki latar belakang dan konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk belajar dan mengajarkan Alkitab, kita perlu sebuah metode yang dikenal dengan Metode Penelaahan Alkitab. Tapi sebelum lanjut lebih dalam lagi, kita perlu mengetahui serta memahami dasar alkitabiah penelaahan Alkitab.
B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan dasar, alkitab, alkitabiah, dan penelaahan?
2.    Apa sajakah ayat-ayat yang menjadi landasan alkitabiah penelaahan Alkitab?
C.   Tujuan
1.    Menjelaskan definisi dasar, alkitab, alkitabiah, dan penelaahan.
2. Menyebutkan serta menjelaskan ayat-ayat yang menjadi dasar alkitabiah penelaahan Alkitab.


II.    PEMBAHASAN

A.   Definisi Dasar, Alkitab, Alkitabiah, dan Penelaahan
1.    Definisi Dasar
Dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan).
2.    Definisi Alkitab dan Alkitabiah
Alkitabiah berasal dari kata dasar Alkitab. Alkitab biasanya disebut sebagai buku di atas segala buku. Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.[1] Alkitab adalah nama kumpulan kitab-kitab yang diakui sebagai kanonik, dan diakui sebagai Firman Allah oleh gereja Kristen.[2]
Alkitab merupakan firman Allah, kitab suci umat Kristen. Alkitab ditulis oleh orang-orang saleh yang di ilhami ALLAH. Alkitab terdiri dari 2 bagian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama berisi riwayat dan panggilan Allah kepada bangsa Yahudi dan nubuat tentang Mesias yang dijanjikan, yang akan datang sebagai Juruselamat manusia. Sedangkan Perjanjian Baru berisi tentang berita keselamatan di dalam Tuhan Yesus kristus dan bagaimana dapat memperoleh keselamatan itu. Alkitab ditulis oleh sekian banyak orang dengan berbagai macam latar belakang diantaranya raja ,imam, nabi, rasul, nelayan , gembala, petani, dan lain-lain. Alkitab berisi tentang sejarah / catatan pekerjaan Allah kepada manusia dan rencana Allah terhadap dunia ini.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Alkitabiah adalah yang ada hubungannya dengan Alkitab, atau yang berdasarkan Alkitab.
3.    Definisi Penelaahan
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata penelaahan berasal dari kata dasar “telaah” yang artinya penyelidikan; kajian; pemeriksaan; penelitian. Jika ditambahkan awalan me-, menjadi menelaah yang berarti mempelajari; menyelidik; mengkaji; memeriksa; menilik. Kata penelaahan sendiri berarti proses, cara, perbuatan menelaah. Jadi, kata penelaahan dapat diartikan sebagai proses/perbuatan/cara mempelajari, menyelidik, mengakaji, memeriksa, menilik.
Penelaahan dapat diartikan juga sebagai penelitian. Penelitian atau Research berasal dari kata “Re” dan “To Search”, yang berarti mencari kembali. Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi seperti observasi sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta yang ada.[3]
Berbicara tentang penelaahan berkaitan pula dengan kata hermeneutik (penafsiran). Hermeneutika Alkitab adalah suatu usaha untuk menjelaskan, menginterpretasi, dan menerjemahkan teks-teks Alkitab. Alkitab perlu dijelaskan supaya isinya dapat dipahami oleh umat. Melalui proses tersebut, pembaca dapat mengerti berita yang disampaikan oleh Alkitab. Unsur penafsiran yang paling kuat adalah bahasa karena selalu berhubungan dengan komunikasi.
Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ερμηνευτική. Kata ini diambil dari nama dewa Hermes. Dewa Hermes di dalam mitologi Yunani adalah dewa yang bertugas mewartakan berita dari para dewa kepada manusia. Pembagian penafsiran ini dikelompokkan dalam dua bagian sesuai dengan pembagian naskah Alkitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Sifat dari hermeneutika yang pertama; ilmiah, masuk akal, dapat diuji dan dipertahankan. Dalam bahasa Inggris lazim dipakai istilah exegesis yang diadobsi dari kata Yunani, εξήγηση. Arti harafiahnya adalah "membawa keluar", yaitu menarik sebuah pelajaran atau makna dari naskah tertentu, dalam hal ini adalah Alkitab.[4]
Kata hermeneutik juga mempunyai arti menyampaikan  (suatu pikitan atau keinginan), menjelaskan dan menerjemahkan. Hermeneutik berperan penting dalam penafsiran Alkitab,karena merupakan disiplin ilmu yang memikirkan konsep-konsep, prinsip-prinsip yang di pakai untuk memahami dan menafsir Alkitab. Hampir semua orang Kristen setuju, hermenuetik itu penting. Karena Alkitab merupakan sumber utama umat Tuhan mengenal Allah dan Alkitab perlu dipelajari dengan penafsiran. Awalnya penafsiran ditujukkan untuk memahami isi suatu teks. Tujuan penafsiran yang baik adalah menemukan pengertian yang jelas dari teks itu.


B.   Dasar Alkitabiah Penelaahan Alkitab
Alkitab adalah sumber utama untuk melakukan penelaahan Alkitab. Untuk itu, kami akan menjelaskan mengenai beberapa ayat yang menjadi dasar alkitabiah penelaahan alkitab. Ayat-ayat tersebut antara lain:
1.    Ezra 7:10
Sebab Ezra telah bertekat untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
2.    Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
3.    Kisah Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
4.    Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
5.    2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 Berikut ini penjelasan mengenai ayat-ayat tersebut.

1.    Ezra 7:10
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
·         Meneliti Taurat TUHAN dan Melakukannya serta Mengajar.
-      Ezra menjadi teladan bagi semua orang yang mengabdikan diri sebagai orang yang diurapi oleh Allah untuk meneliti, menaati, dan mengajarkan Firman Allah (Ezra 7:6-10). Ezra percaya bahwa hukum Taurat diberikan melalui Musa oleh Allah sendiri, dan arena itu menjadi kekuasaan tertinggi untuk seluruh umat Allah (Ezra 7:6).
-    Ezra mengabdikan dirinya untuk meneliti (harfiah “mencari”). Firman Allah. Ia berusaha untuk mengetahui jalan pikiran Allah dalam semua hal yang berkaitan dengan kehidupan ini, dunia, dan maksud-maksud Allah bagi umat-Nya. Jadi, hikmat Allah ada di dalam dirinya .
-    Ezra mengabdikan diri untuk menaati ketetapan-ketetapan Allah dan standar-standar-Nya yang benar. Apa yang diajarkannya, dilakukannya juga .
-   Ezra mengabdikan diri untuk mengajarkan Firman Allah supaya memelihara kebenaran, keadilan, dan kemurnian diantara umat Allah.
    Penelaahan Alkitab sudah berlasung sejak zaman Perjanjian Lama. Ezra 7:10 menceritakan mengenai Ezra, seorang ahli kitab yang mengabdikan diri untuk meneliti, menaati dan mengajarkan Firman Allah. Kita harus meneladani sikap Ezra yang tidak hanya mempelajari dan meneliti Kitab Suci (Firman Allah), tetapi dia juga menaatinya serta mengajarkannya kepada bangsa Israel.

2.    Yosua 1: 8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
·         Kitab Taurat
-     Frasa ini mengacu kepada kelima kitab pertama dalam Alkitab yang mencatat Firman, perintah, dan penyataan Allah kepada Musa. Yosua harus setia kepada firman Allah dengan membicarakannya, merenungkannya, dan menaatinya.
·         Renungkanlah itu Siang dan Malam
-       Renungkan (Ibr. haga), mengulang-ulang dengan suara pelan. LXX memakai kata meletao, yang menunjukkan tindakan merenungkan sambil bermeditasi dan latihan yang bisa didengar.
-  Merenungkan, berarti membaca dalam hati atau bicara kepada diri sendiri sementara berpikir. Hal ini meliputi memikirkan Firman dan jalan Allah, dan menerapkannya di dalam kehidupan.
  Penelaahan Alkitab yang dilakukan oleh Yosua adalah dengan cara memperkatakan (di dalam hati) Kitab Taurat. Dia juga harus merenungkan, memikirkan, bahkan menerapkannya di dalam kehidupan. Bahkan sebagai pemimpin Israel, Yosua harus mengajarkan dan mengingatkan isi kitab Taurat kepada bangsa Israel.

3.    Kisah Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
·         Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
-       Kata bertekun menunjukkan usaha yang keras dan bersungguh-sungguh dalam menanggapi pengajaran rasul-rasul.

4.    Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
·         Setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci
-       Tindakan jemaat di Berea merupakan teladan bagi semua yang mendengarkan  Paulus dan Silas. Tidak ada satu penafsiran atau ajaran yang harus diterima secara pasif. Sebaliknya harus diperiksa secara cermat dengan menyelidiki Alkitab. Kata yang diterjemahkan menyelidiki (Yun. anakrino), berarti mengayak, menyelidiki dengan sangat teliti dan cermat. Khotbah yang alkitabiah harus menjadikan setiap pendengarnya orang yang gemar belajar Firman Allah. Kebenaran setiap doktrin harus diselidiki menurut Firman Allah.
Ayat ini memberi kesaksian bahwa menelaah, meneliti, atau mempelajari Alkitab bukan hanya tugas dari pemimpin jemaat dan ahli kitab. Jemaat pun bisa melakukannya. Tujuannya agar jemaat mengetahui lebih banyak mengenai kebenaran Firman Tuhan, dan tidak mudah digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Alkitab.

5.    2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
·         Segala Tulisan yang diilhamkan Allah mempunya manfaat.
Diilhamkan Allah di dalam bahasa aslinya dapat diartikan dengan dihembuskan oleh Allah. Alkitab sampai kepada kita dengan kewenangan ilahi sepenuhnya  merupakan kebenaran mutlak dank arena itu bermanfaat. Manfaat dari Alkitab dalam ayat ini antara lain:
-       Mengajar, kata ini banyak ditemukan di dalam perjanjian baru.
-       Menyatakan kesalahan, terkait sangat erat dengan kata menginsafkan di Yohanes 16:8. Alkitab merupakan sarana yang dipakai oleh Roh Kudus di dalam menginsafkan orang.
-     Memperbaiki kelakuan, mengandung arti mengubah dari dang kurang baik menjadi lebih baik.
-     Mendidik orang dalam kebenaran, menunjuk kepada latihan atau pembinaan yang harus diadakan di jalan kebenaran atau di dalam iman.
  2 Timotius 3:16 semakin menegaskan pentingnya untuk mempelajari Alkitab, karena Alkitab memiliki banyak manfaat yang berguna bagi kehidupan orang percaya. Manfaat Alkitab di dalam ayat ini antara lain adalah mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang di dalam kebenaran.


III.   PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian di atas, kami menyimpulkan bahwa landasan alkitabiah penelaahan Alkitab ialah suatu dasar yang berlandaskan Alkitab dalam melakukan penelaahan, penelitian, maupun mempelajari Alkitab.  Penelaahan Alkitab sudah berlasung sejak zaman Perjanjian Lama. Alkitab jangan hanya dipelajari dan diteliti, tetapi juga harus dipikirkan, direnungkan, ditaati, diingatkan, diterapkan dan diajarkan.
Tujuan menelaah  Alkitab adalah agar kita mengetahui lebih banyak mengenai kebenaran Firman Tuhan, dan tidak mudah digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Alkitab. Selain itu, Alkitab juga bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang di dalam kebenaran.


DAFTAR PUSTAKA
Alkitab Terjemahan Baru. Lembaga Alkitab Indonesia
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 A-L. Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 2010.
Wahono. 2000. Di sini Kutemukan: Petunjuk Mempelajari dan Mengajarkan Alkitab. Jakarta: BPK
Darmadi Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Penuntun Hidup Berkelimpahan. SABDA. Tafsiran Alkitab. Aplikasi Android.
Tafsiran Alkitab Wycliffe. SABDA. Tafsiran Alkitab. Aplikasi Android.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hermeneutika_Alkitab




[1] Wahono, Di sini Kutemukan: Petunjuk Mempelajari dan Mengajarkan Alkitab (Jakarta:BPK) hal. 17.
[2] Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 A-L (Jakarta:YKBK), hal. 28.
[3] Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta) hal. 23-24.
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Hermeneutika_Alkitab

No comments:

Post a Comment